Perjalanan Industri Kelapa Kopyor di Labuhan Batu Menghadapi Berbagai Tantangan

Jumat, 14 Oktober 2022

LABUHAN BATU, PANTAUNEWS.CO.ID - Tanaman kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan negara Indonesia. Tanaman tersebut menduduki peringkat ke-3 didunia dengan produksi 1,1 ton ha. Tanaman kelapa dibagi menjadi tiga yaitu kelapa Dalam, Kelapa Genjah dan kelapa hibrida dengan berbagai varietas.Kelapa kopyor mungkin menjadi salah satu jenis kelapa yang tidak asing bagi penikmat kelapa muda di Labuhan Batu.

Kelapa kopyor secara ilmiah adalah kelapa yang mengalami mutasi genetik secara alamiah  yang cirikan dengan daging buah yang bertekstur gembujr serta rasa yang gurih pada buah muda. 

Industri kelapa kopyor boleh jadi dianggap remeh dan terpinggirkan dibandingkan dengan industri yang jauh lebih populis di Labuhan Batu semisal kelapa sawit dan karet.

Keberadaan buah kelapa kopyor sangat diminati oleh masyarakat Labuhan Batu karena keunikan dan keaslian buah tersebut, maka perlu adanya pelestarian dan perkembangan budidaya pembibitan kelapa kopyor khususnya di Labuhan Batu.

Persebaran kelapa kopyor masih terbatas di wilayah perkebunan Jawa dan Sumatera Timur dengan perkembangan petani ataupun pekarangan. Daerah yang menjadi titik sentralisasi produksi kelapa antara lain Sei Berombang, Tanjung Harapan, Aek Nabara hingga Populasi tanaman kelapa kopyor di Labuhan Batu tersebar ditiga kecamatan yaitu Bilah Hulu, Bilah Hilir dan Labuhan Bilik yang notabene menjorok kearah Pulau Sikantan.

Tiga kecamatan tersebut merupakan sentra tanaman kelapa kopyor dan umumnya berupa kopyor tipe genjah. Luas area tanaman kelapa kopyor selama 5 tahun mengalami fluktuatif.Pada tahun 2016 total luas area sebesar 1.002,31 ha dengan produjksi sebesar 745.000 butir.Mengalami penurunan pada tahun 2017 dengan luas area 993,27 ha dengan produjksi sebsar 531.327 butir (BPS Labuhan Batu).

Pembibitan kelapa kopyor secara tradisional menhasilkan produk kelapa berupa kopyor yang rendah. Cara perbanyakan yang dilakukan oleh petani yaitu menanam buah normal yang diambil dari tandan buah yang menghasilkan buah kopyor.Peluang mendapatkan tanaman yang jmampu menghasilkan buah kopyor lebih rendah dibandingkan dengan bibit yang dikembangkan dengan jmetode kultur embrio.Presentase tanaman yang mampj menghasilkan buah kopyor akan lebih rendah dikembangkan dari kelapa kopyor tipe Dalam yang ada di petani.Berbeda halnya dengan perbanyakan kelapa kopyor menggunakan metode kultur embrio diharapkan akan diperolehj tanaman kelapa kopyor yang dapat menghasilkan lebihj tinggi 90% buah (IPB, 2020).

Fenomena menurunnya jumlah produksi kelapa kopyor menjadikan harga kopyor dipasaran bersentimen meningkat, dari penjual pasar, penjual buah. Harganya sendiri menjadi Rp 20.000 per buah Hal ini ditandai dengan belum diketahuinya pemahaman tentang kebutuhan pasar, perbaikan kualitas produk kelapa kopyor, hingga pada penjualan diberbagai sektor hulu ke hilir.Petani kopyor sendiri mengalami kerugian yang diestimasi dar berkurangnya kualitas air buah kopyor, menipisnya dinding buah daging, hingga kualitas rasa yang kurang gurih.

Kita berharap pemerintah pertanian melakukan track kebijakan dan tidak menganaktiikan pasar kelapa kopyor dibandingkan dengan segmen industry lain, seperti kelapa sawit maupun karet.Kebjikjan digunakan untuk memulihkan dan mengoptimalisasikan pertanian dan sector produksi kelapa kopyor dari hulu ke hilir. (Halomoan Sirait)