DPRK Subulussalam Minta Pemko Selesaikan Masalah Masyarakat dengan Tuntas

Sabtu, 18 Februari 2023

SUBULUSSALAM, PANTAUNEWS.CO.ID - Wakil Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Subulussalam Bahagia Maha meminta pemerintah Kota Subulussalam untuk menyelesaikan masalah masyarakat dengan sepenuh hati bukan main-main, dan lempar persoalan hingga merembet.

Diadakan rapat hanya membuat masalah baru, bahkan saling menyalahkan dengan instansi vertikal, seperti mengintruksikan BPN Subulussalam untuk menunjukan titik koordinat, yang seharusnya di bicarakan oleh tim penyelesaian Pemko, tentang HGU yang di dalamnya ada Instansi Vertikal, dan DPRK.

Disampaikan Bahagia,Terkait persoalan Plasma PT Laot bangko sudah kurun waktu hampir 3 hingga 4 tahun tidak selesai  juga, disini dia mempertanyakan tugas tim yang sudah di bentuk.

ini malah yang ada masyarakat terpecah belah dengan satu sama lain, kita menyelesaikan masalah tentunya membuka ruang diskusi dan mencari cara penyelesaiannya, jangan hanya mencari sensasi saja sebagaimana dia lihat dan baca di Media, bahwa pernyataan H.Sairun, S.Ag Plt Asisten | Pemerintahan Kota Subulussalam

"Saya lihat dia tidak tau etika dan hanya berbicara seperti memimpin di perusahaan saja, yang tidak ada alur dan penyelesaian sehingga masyarakat kita di rugikan akibat pemerintah selalu menyelesaikan setengah hati," kata, Bahagia, Jumat, (17/02/23).

Lanjut, Bahagia, begitu juga dengan menyelesaikan sengketa masyarakat dengan HGU lainnya, kalau juga perlu di koordinasikan dengan pihak lain kan ada  Sekretaris Daerah atau Walikota subulussalam sebagai pucuk pimpinan, silakan mereka koordinasikan atau  berkomunikasi saja dengan instansi terkait,  sehingga tugas tugas pemerintah itu jelas jangan Asal Bunyi (Asbun) hasilnya kosong.

Wakil Ketua Komisi A ini juga menambahkan agar fokus dan serius dengan cara menyelesaikan persoalan tersebut, jika tidak ketemu juga hasilnya undang pihak instansi vertikal, Ahli dari akademisi atau undang langsung kementerian biar mereka bisa memberikan langkah dengan Pemerintah bukan lagi kita.

Sudah hampir 14 tahun kita berdiri pemerintahan, saya kira, masih kata Bahagia, sudah cukup mahirlah pejabatnya kalo memang tidak mengerti ya mundur saja atau di minta kepada Walikota subulussalam untuk di evaluasi.

Kita dulunya, beber Bahagia, ingin melahirkan Pemko ini dan bercita-cita agar masyarakat kita lebih mudah menyelesaikan masalahnya, bukan pula lebih sulit seperti saat ini yang sebelumnya kita masih di Kabupaten Aceh Singkil lebih cepat menyelesaikannya.

Dia pun mencontohkan seperti Pemekaran pemko subulussalam, respon Bupati Aceh Singkil dan pejabat hingga DPRK pada masa dulu mereka serius untuk mendengarkan masukan dari masyarakat cepat di tangani, sekarang ini lebih menderita pula masyarakat kita dan terombang ambing pada saat perlu di mediasi oleh pemerintah sebut.

Selain itu, Bahagia yang juga Ketua Fraksi Geranat DPRK Subulussalam menambahkan  Banyak kami melihat setiap ada masalah di Pemko, selalu menunggu yang tidak jelas, hanya membuat rapat-rapat dan tidak ada hasilnya.

Sejauh ini, ujar Bahagia. masyarakat dengan pihak perusahaan selalu mempermasalahkan HGU, dan Pemerintah Kota Subulussalam melakukan kunjungan kerja ke Kampong, hanya seremonial saja yang di tampilkan.

"Cbalah tanya dengan masyarakat apa masalah yang harus di tangani segera biar langsung di selesaikan karena sekarang masyarakat perlu bertemu dengan pemimpin itu atau pemerintah pastilah masalah yang dia minta kita untuk segera menyelesaikannya," ungkap, Bahagia.

"Nanti kita kritiki dan memberikan saran malah di bilang nyinyir tapi sebenarnya kritikan itu di jadikan perbaikan untuk Pemerintah supaya nanti kedepan masalah  di pemko ini bisa di selesaikan dengan baik sehingga di tahun tahun mendatang tinggal kita mencari bagaimana flalon Anggaran dan PAD bisa meningkat itu baru hebat," jelas Bahagia.

Bahagia, juga meminta sebagai wakil rakyat kepada Pemko Subulussalam segeralah  tangani masalah sengketa dan plasma masyarakat dengan HGU kalo masih juga  mereka tidak menghargai kita pemerintah ini untuk menyelesaikan dengan cara  memfasilitasi dengan masyarakat kita rekomendasikan sajalah dengan Kementerian terkait dan kepada Gubernur Aceh untuk mencabut izin mereka.

"Gampang kok, itu sajapun susah kali kalau saja kita ada rasa memiliki kedaerahan pasti gampang menyelesaikannya, ngapaen repot-repot kata anak melenial sekarang," tandasnya.

Diakhir, Bahagia mengajak untuk bekerja demi rakyat biar nanti kita di catat oleh masyarakat punya kenangan yang baik bukan sebaliknya di catat menjadi rapor merah atau terburuk semenjak adanya  Pemko subulussalam dari Pemekaran Kabupaten aceh singkil dulu kalanya.

Bahagia Maha, yang kelahiran dai Desa Dah, Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam, mengajak pemerintah agar menjalankan harapan para pendahulu, baik dari Bupati Aceh Singkil, maupun dari Walikota Subulussalam sebelumnya. (Rls/Juliadi)