Dua Proyek Senilai Miliaran di Inhu Mubazir dan Mangkrak

Sabtu, 25 Februari 2023

INHU, PANTAUNEWS.CO.ID - Sebagai Kepala Desa (Kades) Danau Baru, M Ridwan sangat setuju ada proyek (pembangunan) didesanya. Tetapi pekerjaannya harus sungguh-sungguh jangan setengah hati.

Kenyataan yang terjadi membuatnya kecewa karena proyek kontruksi turap di Sungai Indragiri mandek dan pekerjaannya tidak maksimal.
Proyek senilai Rp3,8 miliar lebih yang bersumber dari APBN melalui Kementerian PUPR RI Tahun Anggaran 2022 dan sebagai pelaksana CV Maju Jaya terancam mangkrak.

"Saya kecewa kepada pelaksananya. Proyek penahan tebing sungai itu tidak becus dikerjakan dan asal-asalan makanya sempat adendum waktu dan kini stop total," kata Ridwan kepada wartawan, Sabtu (25/2).

Fakta dilapangan saat dia bersama perangkat desa meninjau lokasi proyek, tampak jelas paku bumi yang dipancang ditepi sungai tidak maksimal.
"Dikhawatirkan bibir sungai kembali runtuh jika dihantam air. Waktu itu saya juga melihat paku bumi dipotong jadi dua bagian, itu yang kami khawatirkan saat itu terhadap kualitas penahan tebing tidak akan bertahan lama," terangnya.

Sebagaimana tertulis diplang proyek, pekerjaan kontruksi turap penahan tebing sungai milik Dirjen Sumber Daya Air di Balai Wilayah Sungai Sumatera III Provinsi Riau dengan nilai kontrak Rp3,892 milyar lebih dengan masa pelaksanaan 210 hari.

Proyek turap itu, selama ini sangat didambakan warga Desa Danau Baru, Kecamatan Rengat, Kab Inhu.
Karena jika tidak diturap maka abrasi tepi sungai tidak akan berhenti dan warga sekitar terancam keselamatannya dan juga lahan perkebunan dan peternakan semakin menjorok kerumah.

Kembali ke proyek, terlihat sekmen penimbunan dan pengecoran lantai atas dan bawah tidak dilakukan.

"Proyek turap penahanan tebing sungai dikerjakan tapi mangkrak dari Juni 2022 lalu. Dari dulu proyek ini juga kerap terhenti tanpa sebab sehingga sampai sekarang tidak rampung,” kata Ridwan, jengkel.

Kata Ridwan, ada dua proyek mubazir yang sampai didesanya. Pertama proyek Pemberdayaan Sistem Air Bersih Masyarakat (Pansimas) senilai Rp1 miliar milik Pempeov Riau tahun anggaran 2020.

Kini kontruksi turap penahan tebing Sungai Indragiri dan kedua-duanya tidak dikerjakan maksimal.
"Mubazir dua-duanya. Mangkrak.
Sampai kini warga saya tidak pernah merasakan manfaat dari air bersih proyek Pansimas itu. Duit negara terbuang cuma-cuma. Mubazir. 

“Dari dulu proyek ini juga kerap terhenti tanpa sebab sehingga sampai sekarang tidak rampung,” paparnya.
Lain pihak, direktur CV Maju Jaya, Rizki Abs, selaku pelaksana kontruksi turap di Desa Danau Baru saat dihubungi ke nomor telepon selulernya tidak diangkat.

Bahkan, nomor tersebut juga bisa WA, meski aktif dan berdering tapi tidak direspon. Walau berkali-kali dihubungi, nomor tersebut aktif, tetap tidak memberi respon. (stone)