Peduli Yusniati, Ketua KNPI: Pemko Subulussalam Jangan Tutup Mata

Ahad, 26 Februari 2023

SUBULUSSALAM, PANTAUNEWS.CO.ID - Perihatin terhadap Yusniati Binti Malim Sabar, Ketua KNPI meminta Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam jangan tutup mata, dan berharap adanya tindakan dari Walikota maupun Wakil Walikota Subulussalam terkait kesembuhan Yusniati.

Diketahui, Yusniati Binti Malim Sabar, Mahasiswi Fakultas Syariah Islamiyah Universitas Al Azhar, Kairo, semester 8 (Delapa), yang saat ini sedang berjuang melawan sakitnya, dia pun diagnosa dengan penyakit komplikasi, gangguan syaraf dikepala, penyumbatan Paru-paru, dan gangguan Ginjal.

Disampaikan Edi Sahputra Bako, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Dewan Pengurus Daerah Kota Subulussalam, pada saat berkunjung sekaligus menyerahkan donasi sebesar Rp. 21.739.300 yang di galang di jalan dari masyarakat. Dia merasa kecewa karena belum adanya tindakan dari Walikota maupun Wakil Walikota Subulussalam untuk membantu Yusniati.

"Sampai hari ini kita sangat kecewa terhadap Pemerintahan Walikota dan Wakil Walikota Subulussalam yang belum ada tindakan dan kebijakan untuk membantu Adik kita Yusniati," sampai, Edi, saat di kediaman Malim Sabar, ayahanda Yusniati, Sabtu, (25/02/23), Desa Dah, Kecamatan Runding, Kota Subulussalam.

Pada saat kunjungan sekaligus menyerahkan Donasi ke kediaman Malim Sabar, Orang tua Yusniati, di Desa Dah Kecamatan Runding, Kota Subulussalam, turut juga Ketua KNPI Edi Sahputra Bako, Ormas LAKI Ahmad Rambe, Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Anasri ST, dan Wali Nanggroe MPTTI Ustadz Amiruddin Zulfarsi, beserta beberapa Awak Media.

Kita ketahui, kata Edi. Yusniati Binti Malim ini merupakan salah satu Putri terbaik Negeri Sada Kata, yang hari ini sangat membutuhkan sentuhan kepedulian yang sangat serius. Bahkan, berita tentang kondisinya telah tersiar secara umum, sangat pilu melihatnya, dan sangatlah miris jika stakeholder tidak memainkan perannya.

"Adik kita Yusniati itu regenerasi muda Negeri Sada Kata. Malu kita, jika peran dan Kehadiran Pemerintah tidak hadir dalam hal ini, sementara beberapa komponen masyarakat dan mungkin orang luar sudah bergerak turut menunjukkan kepeduliannya," ujar Edi.

Dia pun berharap, dengan adanya kejadian tersebut tidak akan menjadi trauma dan ketakutan bagi anak Negeri Sada Kata untuk menuntut ilmu keluar Negeri.

"Hari ini, kita harus menunjukkan dukungan dan solidaritas Tanda Mekaum  (Tanda Famili), agar dalam hal seperti ini untuk membangun rasa optimis, fisabilillah anak negri didalam menuntut ilmu jauh keseluruh belahan dunia ini," kata Edi.

Perlu diketahui, lanjut Edi. Setelah dia nya berkomunikasi dengan Ustad Malim Sempurna, yang juga seorang Pemuda dari Subulussalam, yang sampai hari ini mendampingi Yusniati berobat di Kota Kairo, Mesir, bahwa kondisi Yusniati sudah ada perubahan sedikit membaik tetapi hari ini untuk biaya berobatnya masih terutang ratusan juta rupiah.

Mirisnya, hingga hari ini pihak keluarga belum mampu membeli obat yang dibutuhkan Yusniati, seperti jenis obat IV, IG, Obat itu pun sangat diperlukan untuk syaraf dan penguatan pada paru-paru sesuai dengan penyampaian dokter yang menangani Yusniati.

"Harga obat yang dibutuhkan Yusniati saat ini cukup mahal seharga Rp 150.000.000,- (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah). Tentunya dengan kondisi ini, kita semua harus membuka Mata Hati kita untuk lebih peduli dan mengambil peran demi membantu Yusniati," kata Edi.

Kita berharap, masih dengan Edi. Semoga Pemerintah Kota Subulussalam bisa memfasilitasi orang Tua Yusniati untuk berangkat ke Kairo, Mesir, karena kami yakin Yusniati hari ini berharap ada sentuhan orang tuanya untuk membuatnya lebih kuat dalam menghadapi ujian yang di hadapinya.

Berdasarkan dengan pengakuan orang tua Yusniati, Malim Sabar Pardosi, bahwa Yusniati berangkat Ke Mesir pada tanggal 16 Juli 2018 lalu, dari sejak itu beliau belum pernah bertemu dengan Yusniati anak kandungnya sendiri.

Disamping itu, Malim Sabar Pardosi Ayahanda Yusniati mengatakan saat dirumahnya. Yusniati memang anak saya, tetapi hari ini Yusniati itu anak kita semua, saya tidak mampu berbuat apa-apa, dan saya berharap doa kesembuhan buat anak kita Yusniati.

"Anak kita Yusniati saat ini sedang berjuang melawan penyakitnya, saya berharap kepada Kaum Beyak Khatana (Saudar Semuanya), untuk dapat mendoakan kesembuhan, Yusniati," ucap, Malim Sabar, dengan nada sendu, dan meneteskan Air Mata. (Juliadi)