Ratusan Tokoh Kota Subulussalam Berkumpul, Ada Apa?

Sabtu, 18 Maret 2023

SUBULUSSALAM, PANTAUNEWS.CO.ID - Ratusan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemekaran Kota Subulussalam berkumpul di Hotel Hermes One, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Sabtu, (18/3/23), ada apa ya.?

Ternyata, ratusan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemekaran itu berkumpul, membahas perkembangan Kota Subulussalam, yang di pimpin oleh Bintang dan Salmaza, sebagai Walikota dan Wakil Walikota Subulussalam.

Pertemuan itu pun digelar dalam rangka membicarakan Penyelamatan Negeri Sada Kata Perubahan dan Perbaikan, kegiatan itu dihadiri oleh Tokoh masyarakat dan Tokoh pemekaran Kota Subulussalam dari 5 (Lima) Kecamatan wilayah Kota Subulussalam.

Terpantau juga, kegiatan itu dihadiri langsung oleh Anggota DPR Aceh Hj Asmidar, Hj Sartina, dan H Asmauddin yang akan di Lantik dalam waktu dekat ini.

H Asmaudin SE mantan Penjabat (Pj) Wali Kota Subulussalam, Pertama, sekaligus Ketua Pemekaran Kota Subulussalam menyampaikan dalam kata sambutannya, disana dia meceritakan sejarah lahirnya Pemko Subulussalam, dengan singkat.

Bermula dari 6 Desember 2006 lahir lah Kota Subulussalam secara politik, di 2 Januari 2007 Kota Subulussalam disah kan hingga 15 Juni 2007 Asmauddin di sumpah dan dilantik sebagai Pj Walikota Subulussalam pertama.

Dia juga menambahkan, Tujuan pemekaran Kota Subulussalam saat ini agak melenceng dari kesepakatan para Tokoh pemekaran bersama.

"Subulussalam ini kita lahirkan dengan perjanjian, Putra Putri Kota Subulussalam itu harusnya menjadi pemain bukan penonton. Sedih kita melihat negri ini, masalah kecil saja bisa ribut, seperti Pemalangan pintu ketua DPRK, pengosongan kantor dan banyak lagi, malu kita," dikutib, kata Asmauddin.

Turut hadir dalam acara tersebut. H Ansari, Drs Salbunis, Dr Sahyuril, H Ismail, H Anharuddin, Safran Kombih, M Husein Saraan, Piyanti Mala, Anasri Idrus Sambo, Ugot Pinem, Anasri Sambo, H M Yakub, H Sudirman dan masih banyak tokoh masyarakat yang lainnya berhadir di kesempatan itu.

Disitu, Pianti Mala, yang sebagai Mantan Ketua DPRK Subulussalam juga mengatakan, jumlah defisit Kota Subulussalam saat ini sangat memprihatinkan.

Dia menceritakan kepemimpinannya dulu, katanya, masa itu dia memberi nama program ikat pinggang, adanya program kegiatan belum dapat dikerjakan sebelum adanya penurunan angka defisit.

"Masa kepemimpinan H Merah Sakti, program-program yang di buat tidak boleh di kerjakan sebelum defisit berkurang. Sekarang, Apakah ada DPR saat ini yang melakukan penyelamatan defisit. Tidak ada penyelamatan di DPR sehingga defisit kita membengkak," sampainya.

Dia pun menambahkan, untuk menyelamatkan Sada Kata ini, pemerintah Subulussalam harusnya mempunyai niat yang baik. Untuk pemerintah kota Subulussalam saat ini kita berpikir objektif, yang baik kita dukung, dan yang kurang baik mari kita sampaikan.

"Keburukan itu datangnya dari Setan, Kebaikan itu datangnya dari Allah, kita hanya korban disini," jelas Pianti.

Berlangsungnya acara tersebut di bajiri dengan harapan dan rekomendasi dari para Tokoh masyarakat dan Tokoh Pemekaran Kota Subulussalam. (Juliadi)