Bentrok Antar Atlit Dayung Ditepian Jembatan Trio Amanah Indragiri

Rabu, 12 Juli 2023

INHU, PANTAUNEWS.CO.ID - Miris jika ajang perlombaan pacu jalur tingkat daerah Kabupaten Inhu, Riau yang seharusnya menumbuh kembangkan bakat dan atau prestasi serta ajang silahturahmi sesama atlit dayung, malah berbuah perih dan berdarah.

Dimana, festival pacu sampan (jalur) tradisional ditepian Jembatan Trio Amanah Indragiri di Kecamatan Rengat dibuka secara resmi oleh Bupati Inhu Rezita Meylani Yopi, Sabtu (8/7) siang kemarin itu ikut disaksikan oleh Walikota Pariaman Genius Umar dan Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Pada pembukaan itu, ditandai dengan pelepasan balon keudara sebagai tanda festival pacu jalur dimulai. Selain Rezita, ikut pula Dandim 0302/Inhu Letkol Kav Dani Prasetyo melepas balon keudara.
Dua Kepala Daerah (KDH) dari Provinsi Sumbar itu didampingi istri merupakan tamu kehormatan Pemkab Inhu selaku panitia penyelenggara.

Dikatakan, festival pacu sampan tradisional ini merupakan agenda tahunan dan menjadi kegiatan rutin dilaksanakan di Kabupaten Inhu. 

"Selamat datang kepada Walikota Pariaman dan Bupati Padang Pariaman atas kunjungannya ke Kabupaten Inhu dan para tamu undangan lainnya dan juga masyarakat Kabupaten Inhu," kata Rezita saat pembukaan.

Kata Rezita, terdapat tiga rayon pelaksanaan pacu sampan di Kabupaten Inhu. Pertama, sudah dilaksanakan ditepian Sialang I Lotung Desa Pasir Sialang Jaya Kecamatan Lirik.

Kedua, di Tepian Jembatan Trio Amanah Kecamatan Rengat yang sedang berlangsung saat itu. Ketiga akan diagendakan di Kecamatan Batang Peranap.

"Festival pacu sampan di tiga rayon ini merupakam persiapan sebelum mengikuti event pacu jalur di Kabupaten Kuantan Singingi. Kegiatan ini, saya harapkan dapat menjadi ajang silaturahmi untuk para atlet dayung dan masyarakat yang datang berkunjung," kata Rezita, bersemangat.

Rezita berharap, festival pacu sampan tradisional dapat menjadi salah satu sarana peningkatan sektor ekonomi masyarakat sekitar selama kegiatan pacu sampan berlangsung. 

"Kepada seluruh atlet bisa bertanding secara sportif dan jujur. Menang kalah itu hal biasa. Yang terpenting, ajang ini menjadi tempat silaturahmi. Para dewan hakim diharapkan bersikap adil. Anggaplah dalam pelaksaan ajang ini menjadi tempat latihan dan penguatan mental atlet untuk mempersiapkan diri menuju pertandingan di Kabupaten Kuansing," harap Rezita.

Ketua panitia, Raja Jamaludin, falam laporannya saat pembukaan, bahwa pada tahun 2022 lalu Kabupaten Inhu berhasil mendapatkan juara 1 dan juara 3 dalam event pacu jalur di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).

Pada festival ditepian Jembatan Trio Amanah Indragiri, sebanyak 56 sampan kecil dan 15 sampan besar yang ikut bertanding.

Kegiatan itu diselenggarakan selama dua hari untuk dua kelas, yakni kelas sampan besar dan sampan kecil.

Bupati Inhu secara simbolis menyerahkan dayung kepada perwakilan atlit dayung disaksikan dua Kepala Daerah, Dandim Inhu dan Kadisporasata Inhu.

Selama pertandingan sejak dibuka pada Sabtu hingga Selasa masih baik-baik saja. Akan tetapi, diduga ada provokasi dari tim dayung kepada tim dayung lainnya atau karena dihari Final (Selasa) hari ini.

Beredar isu jika ada pelemparan dari oknum suporter pendukung tim kearah sampan tim lainnya hingga menyulut emosi dari suporter yang terkena lemparan.

Belum diketahui pasti apakah benda yang dilempar itu batu atau benda keras lainnya. Yang jelas, hal itu menjadi biang pemicu kerusuhan hingga aksi saling pukul kedua kubu yang bertikai itu.

Dari video berdurasi 18 detik yang beredar luas di What Apps Group (WAG) terlihat jelas kedua kubu yang bentrok saling serang dan saling pukul menggunakan dayung.

Bisa dibayangkan jika dayung itu mengena telak di tubuh seseorang atau dibagian kepala maka luka robek berdarah jelas terjadi.

Dibuktikan dengan salah satu atlit tim dari salah satu kubu yang bertikai terdapat luka lebar dalam menganga dikepala bagian atas.

Luka menganga dan bercucuran darah itu harus mendapat belasan jahitan luar dalam. Korban harus dibawa ke RSUD Indra Sari Rengat untuk mendapatkan perawatan intensif.

Ironisnya, Kadisporasata Inhu Atan SP selaku stageholder penyelenggara ketika dikonfirmasi media ini via telepon seluler pada Selasa (11/7) malam mengaku tidak tau ada kerusuhan berdarah diajang festival pacu sampan tradisonal ditepian Jembatan Trio Amanah Indragiri.

"Saya tidak tau soal itu. Saya baru datang ini.Saya sedang pendidikan," kata Atan.
Ironis memang jika even teragenda dan dibuka oleh Bupati bisa terjadi kerusuhan berdarah. Diduga, panitia penyelenggara tidak siap untuk mengantisipasi segala hal kemungkinan terjadi.

Pihak keamanan pun sempat terkecoh dan terlihat tertegun sejenak, tidak menduga dan menghindar dari aksi kerusuhan menggunakan dayung.

Kemungkinan tidak ingin jadi sasaran pukul kedua kubu dan atau kurangnya tenaga pengamanan, baik dari Polres Inhu, Kodim Inhu maupun Satpol PP Inhu.
Dari sejumlah video yang beredar di WAG, tidak sedikit warga menyesalkan terjadi kerusuhan (tawuran) berujung luka-luka kepada sejumlah atlit.

Bermacam-macam ucapan cemooh hingga meminta kepada panitia penyelenggara bertanggungjawab penuh terhadap korban luka dan korban materi.

"Sebaiknya Kadisporasata Inhu dicopot dari jabatannya. Sebab, dia orang yang paling bertanggungjawab pada festival pacu sampan ini. Kejadian ini telah mencoreng nama baik Kabupaten Inhu. Coba lihat pacu jalur di Kabupaten Kuansing itu, sudah bertahun-tahun diselenggarakan oleh Pemkab Kuansing dan telah menjadi even (agenda) nasional, aman-aman saja tidak terjadi suatu apa," tandas warga Rengat itu menyesalkan.  (stone)