Kasus Narkotika Tidak Terbukti, Terdakwa Koya Divonis Bebas
SUBULUSSALAM, PANTAUNEWS.CO.ID - Setelah lebih dari lima bulan hidup dalam bui sebagai tahanan. Kayarudin alias Koyo (35), warga Desa Buluh Dori, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Jumat (13/8/2021) sekitar pukul 16.00 WIB akhinya keluar dari rutan kelas IIB Singkil.
Seiring jalannya persidangan setelah majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Singkil yang dipimpin Hamzah Sulaiman, SH, Habib Muhammad Yusuf Siregar, SH, dan Antoni Febriansyah, SH masing-masing anggota memberikan vonis bebas terhadap Koyo pada Kamis (12/8/2021), karena tidak terbukti bersalah atas dakwaan alternatif pasal 115 Ayat (1) Undang-Undang R.I. No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Bermula Koyo ditangkap Personel Satres Narkoba Polres Subulussalam pada tanggal 24 Februari 2021 lalu, di Jalan Teuku Umar, Desa Subulussalam Utara, Kecamatan Simpang Kiri.
Dianya Koyo pada waktu itu sedang mengendarai sepeda motor hendak pulang ke rumahnya yang berada di Desa Buluh Dori. Koyo diberhentikan saat mengendarai sepeda motor karena polisi mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada dugaan narkotika di bawa didalam sepeda motor.
Pada saat dihentikan, polisi menemukan barang bukti satu bungkus narkotika jenis sabu dengan berat 0,14 gram di jok sepeda motor milik koyo dan dari situ koyo langsung di tahan di Mapolres Subulussalam.
Kuasa Hukum Koyo, dari Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Perwakilan Kota Subulussalam, Kaya Alim, SH. menjelaskan bahwa sesuai dengan hasil putusan hakim Pengadilan Negeri.
Kliennya tidak terbukti bersalah dan hakim memutus bebas, Terhadap Koyo. Jaksa mendakwa tiga pasal yaitu pasal 115 ayat (1), Pasal 112 ayat (1), dan pasal 114 ayat (1) Undang undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Sehingga, jaksa menuntut Koyo 6 tahun penjara dan denda Rp. 800.000.000 subsidair tiga bulan Penjara.
"Alhamdulillah, klien kami tidak terbukti bersalah sebagaimana yang didakwakan jaksa penuntut umum, sehingga koyo di vonis bebas oleh hakim pengadilan negeri Singkil. Tadi, pihak keluarga sudah menjemput Koyo dari Rutan kelas IIB Singkil untuk di bawa pulang ke rumahnya" ungkap Kaya Alim.
Masih kata Kaya Alim, kliennya memang tidak mengetahui sama sekali adanya barang haram itu di sepeda motor miliknya sehingga saat kepolisian menemukan sabu tersebut di jok sepeda motor nya, Koyo tidak mengakui bahwa itu miliknya.
Tegas Alim, Sebab klien nya memang tidak pernah melihat yang namanya narkotika jenis apapun sehingga saat ditanya oleh polisi, koyo malah bingung karena tidak mengetahui barang apa yang ditunjukkan oleh polisi yang ditemukan di dalam jok sepeda motor yang ia kendarai.
"Dalam persidangan, kami menghadirkan tiga saksi A, de, charge, dan ketiganya menyampaikan di muka persidangan bahwa koyo tidak pernah memiliki riwayat baik kriminal maupun kejatahan lainnya. Sebab, koyo kerjaan nya sehari-hari hanya mendodos kelapa sawit milik warga dan kadang menyupiri mobil untuk mengangkut buah kelapa sawit dari kebun ke tempat toke nya"jelas Alim.
Kaya Alim yang kerap di sapa ogek Alim itu pun sangat mengapresiasi keputusan hakim yang telah memutus bebas klien nya karena memang kliennya tidak bersalah. (*)
Penulis: Juliadi
Berita Lainnya
Warga Sungai Taleh Agam Resah, Sudah Tiga Bulan Hewan Buas Masuk ke Permukiman
Gantikan Mulyani Siregar, H Abdullah Jabat Ketua DPRD Tanjung Jabung Barat
Kota Dengan Tingkat Deflasi Terendah, Bukittinggi Jadi Catatan Nasional
Peduli Yusniati, Ketua KNPI: Pemko Subulussalam Jangan Tutup Mata
Polda Sumbar dan Wartawan Latihan Menembak Bersama
Diduga Kejar Target, Baru Sebulan Proyek Pengaspalan Jalan di Subulussalam Sudah Berlubang
Pemuda Batak Bersatu Kota Dumai Resmi Dinahkodai Sahat Hutagalung
Miris! Undangan Permainan Domino Di Kota Subulussalam Beredar Di Media Sosial
Kesbangpol Subulussalam Kunker ke Kantor LSM Pendidikan Noorwangsanegara
18 Partai Politik dan 339 Orang Bacaleg Mendaftarkan Berkasnya ke KIP Subulussalam
Kasus Tipikor, Hakim PT Banda Aceh Putus Bebas Mantan Ketua BUMK Lentong
Dua Putra Ulama Kharismatik di Aceh Bergabung dengan Partai Demokrat