Terkait Bimtek Aparatur Desa Di Aceh
Haji Uma Akan Usulkan Agenda Rapat Kerja dengan Kementerian
JAKARTA, PANTAUNEWS CO.ID - Anggota Komite IV DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma turut memberi perhatian serius terhadap masalah Bimbingan teknis (Bimtek) aparatur desa diluar daerah yang saat ini sedang menjadi sorotan khususnya di provinsi Aceh.
Dalam keterangannya, Haji Uma mengaku menerima sejumlah laporan masyarakat dan LSM terkait Bimtek aparatur desa yang pelaksanaannya di diluar daerah dan secara akumulatif menguras dana desa dalam jumlah besar.
"Saya menerima banyak laporan masyarakat dan LSM terkait hal ini. Tentu kita miris hal ini terjadi berulang tiap tahun. Padahal kegiatan bimtek diluar daerah sangat tidak efisien secara anggaran dan cenderung hanya menguras dana desa yang mestinya dimanfaatkan maksimal untuk pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa," ujar Haji Uma, Senin (22/8/2022).
Menurut Haji Uma, sebenarnya pelaksanaan bimtek tidak ada masalah karena telah diatur secara regulasi. Bahkan menjadi kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa dalam mengelola desa. Namun, ketika bimtek cenderung dimanfaatkan sebagai motif untuk menguras dana desa ini tentu menjadi masalah dalam pengelolaan dana desa.
Haji Uma menambahkan bahwa bimtek seyogianya dapat dilaksanakan di tingkat kecamatan atau kabupaten/kota dengan mengundang trainer sesuai kompetensi yang dibutuhkan. Karena outputnya tidak dipengaruhi lokasi kegiatan dan jauh lebih efisien secara anggaran. Sehingga penggunaan dana desa tidak untuk bimtek sesuai kebutuhan.
“Seyogianya bimtek dapat dilakukan di kecamatan atau kabupaten/kota dengan mengundang trainer sesuai kompetensi yang dibutuhkan. Ini jauh lebih efisien secara anggaran dari pada bimtek diluar daerah dengan mengundang aparatur desa. Banyangkan, jika satu desa mengeluarkan 50 juta untuk bimtek diluar daerah, dengan 6.516 desa di Aceh maka akan menguras dana desa sebesar Rp. 3.25.800.000.000”, kata Haji Uma.
Oleh sebab itu, Haji Uma meminta peran pemerintah daerah dan institusi penegak hukum untuk mencegah dan memproteksi penggunaan dana desa untuk bimtek secara tidak efektif dan efisien sehingga dana desa tidak terkuras serta dapat dipertanggungjawabkan.
Haji Uma juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat akan mengusulkan kepada pimpinan Komite IV DPD RI untuk menjadwalkan agenda rapat kerja dengan kementerian terkait serta BPKP guna membahas masalah pengelolaan dana desa, khususnya terkait pelaksanaan bimtek aparatur diluar daerah.
"Dalam upaya menindaklanjuti masalah bimtek aparatur desa saat ini, dalam waktu dekat kita akan mengusulkan jadwal agenda rapat kerja dengan kementerian terkait dan BPKP untuk membahas tata kelola dana desa, khususnya menyangkut pelaksanaan bimtek aparatur diluar daerah," tutup Haji Uma. (Juliadi)
Berita Lainnya
Panglima TNI dan Kapolri Hadiri Bhakti Sosial Alumni Akabri Altar 89
Panglima TNI Pimpin Sertijab Kasum dan Aspers
Peringatan Keras Presiden pada Kementerian yang Kinerjanya Tak Menujukkan Adanya Perasaan Krisis Dalam Penanganan Covid-19
Panglima TNI Terima Brevet Kehormatan Hidro-Oseanografi TNI AL
Pocari Sweat Run Indonesia 2022 Kembali Hadir
Menengahi Konflik Internal, DPP PJS Ambil Alih Kepengurusan DPD Sumut
Kunker ke Palembang, Kapolri Resmikan Kampung Tangguh dan Aplikasi Polisi Dulur Kito
Rapat dengan Gubernur, Jokowi Singgung Lockdown di Berbagai Negara
Program Drive-thru Vaksin Covid-19 Gratis Bagi Lansia dan Pekerja Wisata
Bakamla RI Bahas Implementasi Strategi Pengamanan Laut Natuna Utara
Pesan Beda Politik Jokowi Tak Berarti Musuhan dengan Fahri-Fadli
Ridwan Hisjam Sebut Masyarakat Masih Banyak Menggunkan Energi Fosil