Tokoh Milenial Minta Walikota Subulussalam Lindungi Profesi Jurnalis
SUBULUSSALAM, PANTAUNEWS.CO.ID - Amigo Syahputra yang juga kerap disapa dengan panggilan bang Migo, sangat merasa miris dengan adanya insiden pemberitaan di media online, maupun cetak.
Yang terberitakan, dua orang jurnalis menjadi korban tindak kekerasan yang pelakunya diduga adalah orang-orang 'dekat' Walikota Subulussalam.
Bila tindakan diskriminatif ini betul ada terjadi, dan dibiarkan tumbuh dan berkembang di Subulussalam, maka kita sangat khawatir di Kota Subulussalam akan berubah menjadi sarang tempat berkembang biaknya kelompok premanisme.
namun demikian selanjutnya Amigo memberikan apresiasi kepada Jajaran Polres Subulussalam khususnya Bapak Kapolres Subulussalam AKBP Qori Wicaksono.S.IK, bahwa selama ini pihak penegak hukum selalu konsisten dan obyektif didalam penegakkan hukum.
Bahkan Amigo Syahputra itu juga sangat berharap kepada Walikota Subulussalam agar segera turun tangan untuk menyelesaikan polemik dugaan diskriminatif terhadap rekan-rekan pers sesuai dengan isi pemberitaan beberapa hari yang lalu dan sekaligus memberikan teguran tegas terhadap orang-orang yang menyatakan dirinya sebagai jubir BISA.
"Juru Bicara (Jubir), pemenangan Bintang-Salmaza tersebut diduga telah menyampaikan narasi bahwa rekan-rekan pers adalah bagian daripada pihak oposisi, dan apabila Walikota tidak cepat mengambil tindakan yang cepat, kita khawatir akan terjadi konflik horizontal yang berkepanjangan di negeri Sada kata ini," kata Amigo, Kamis, (28/10/21), di kediamannya.
Perlu saya ingatkan, lanjut Migo. bahwa Pilkada sudah lama usai, secara konstitusi Bintang - Salmaza (BISA), adalah Walikota Subulussalam terpilih secara sah berdasarkan Undang-Undang dan Walikota adalah milik seluruh masyarakat Kota Subulussalam, termasuk saya.
Migo juga sangat berharap, adanya tindakan tegas dari walikota Subulussalam terhadap orang - orang terdekatnya tentang pernyataan yang kontroversial dipublik.
"Terlebih ini masih di masa pandemi covid-19, baiknya fokus untuk memerangi covid 19, agar dapat cepat mengangkat perekonomian," cetus Migo.
Saya sangat mengapresiasi penegak hukum di bumi Sada kata yang kita cintai dan banggakan ini. Jika seandainya ada permasalahan baik secara individu maupun kelompok hendaknya bisa dibicarakan melalui musyawarah, mufakat, saya pikir itu jauh lebih indah dibandingkan dengan tindakan yang kurang terpuji," jelas Amigo. (Juliadi).
Berita Lainnya
Wako Subulussalam Lantik Dua Kepala Kampong
Warga Persoalkan Ganti Rugi dan Kompensasi PLN di Aceh Singkil
Harga Daging di Samping Pasar Modern Kota Subulussalam Bervariasi
Kajari Subulussalam: Bimtek Di Masa Pandemi Covid-19 Bisa Secara Virtual
Rakernas Senat Mahasiswa PTKIN se-Indonesia Komitmen Mengawal Isu-isu di Indonesia
Ustadzah Nur Yaqin, 14 Tahun Mengabdi Mengajar Mengaji di Desa Muara Batu-batu
Kapolda Sumbar: Tiga Komponen Utama menentukan Suksesnya Vaksinasi
Sah! Pemko Subulussalam Usulkan Pembukaan Formasi P3K Guru
Dorong Terbentuknya TIM Monitoring Harga TBS, Ini Kata Ketua DPRK Subulussalam
Bupati Aceh Tamiang Buka Musrenbang RKPD Tahun 2022 Kecamatan Rantau
Sarifuddin Terpilih Sebagai Ketua Pemuda Desa Krueng Batee
Mempererat Silaturahmi, HPI Subulussalam Buka Puasa Bersama Sejumlah Pengurus